Tiduri Selingkuhan, Petani Tewas Disabet Clurit
Santi Rahayu - detikSurabayaLumajang - Peristiwa pembunuhan kembali menghebohkan wilayah hukum Polres Lumajang. Kali ini, aksi kekerasan berdarah terjadi di Dusun Ketindan, Desa Tempursari, Kecamatan Kedungjajang, Selasa (27/9/2011) pagi.
Peristiwa berdara itu terjadi di rumah Nurhayati (30), warga desa setempat. Korbannya, seorang petani bernama Sunawi (40), warga Desa Jatisari, Kecamatan Kedungjajang yang merupakan pasangan kumpul kebonya.
Sunawi tewas seketika di lokasi kejadian dengan kondisi mengenaskan dengan luka bacok di leher bawah bagian kanan. Ia tewas disabet clurit ketika tengah tidur bersama Nurhayati di kamar bagian tengah rumah tersebut.
Dari informasi yang dihimpun detiksurabaya.com di lokasi kejadian, disebutkan jika peristiwa itu terjadi ketika Sunawi yang tercatat sebagai duda setelah istrinya meninggal itu, tengah tidur sekamar dengan Nurhayati.
Hubungan keduanya memang dikenal warga selayaknya seperti suami-istri saja. Bahkan, mereka telah cukup lama kumpul kebo karena tinggal serumah, meski belum tercatat menikah.
Apalagi, Nurhayati sendiri berstatus masih sah istri orang, karena belum resmi bercerai dengan suaminya yang belakangan diketahui bernama Endi (35), warga Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang.
"Hubungan Nurhayati dan Endi memang memburuk sejak setahun terakhir. Dan, mereka sudah pisah ranjuang dan bahkan pisah rumah, krena Endi tidaqk tinggal bersama dengan Nurhayati lagi dan pulang ke rumahnya sendiri di Desa Sawaran Kulon," kata Kapolsek Kedungjajang AKP Joko Yuwono ketika dikonfirmasi detiksurabaya.com di lokasi kejadian.
Saat kejadian, Sunawi yang tidur berdua dengan Nurhayati, tak menyadari kedatangan seorang pria tak dikenal yang menutupi wajahnya dengan cadar. Pelaku menerobos masuk ke rumah Nurhayati, sekitar pukul 04.00 WIB.
Di dalam rumah, pelaku yang membekali diri dengan senjata tajam berupa clurit, langsung saja merangsek masuk ke kamar dimana Nurhayati dan Sunawi tidur bersama dalam kondisi hanya mengenakan celana dalam saja.
Singkat saja, pelaku tanpa banyak bertanya, langsung mengayunkan sabetan cluritnya hingga mengenai leher bawah bagian kanan Sunawi hingga terkoyak sampai bahu. Sabetan itu seketika membuat Sunawi ambruk mandi darah. Bacokan itu akhirnya membuat nyawa petani yang tercatat sebagai duda setelah isrinya meninggal ini, tewas di dalam kamar tersebut.
Insiden berdarah ini terjadi di hadapan Nurhayati, pasangan kumpul kebonya. Kontan saja, perempuan dengan satu anak hasil pernikahannya dengan Endi ini, histeris tak keruan. Keributan itu, akhirnya membangunkan Sumilah (18), adiknya. Mengetahui Sunawi tewas, pelaku segera kabur dan dalam waktu singkat berhasil menghilangkan jejaknya.
Nurhayati sendiri yang masih terus histeris, akhirnya berlari keluar rumah meminta bantuan warga lainnya. Kejadian ini, tak berapa lama membuat gempar warga di seputaran Dusun Ketindan, Desa Tempursari, Kecamatan Kedungjajang tersebut.
Terkait kejadiannya, petugas yang cepat meluncur ke lokasi, melakukan olah TKP sekaligus menghimpun keterangan dari saksi-saksi yang ada di sana. Petugas juga mengevakuasi jenasah Sunawi ke kamar mayat RSU dr Haryoto Lumajang untuk proses otopsi.
"Sejauh ini, kami melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan melakukan olah TKP terlebih dulu. Kami masih mencari barang-bukti alat yang digunakan membunuh korban berupa clurit yang saat ini dibawa kabur pelakunya. Termasuk juga, kami masih memperdalam upaya identifikasi terhadap pelakunya," papar AKP Joko Yuwono.
(bdh/bdh)
