Bagi yang berminat untuk
mencoba budidaya jamur merang untuk komersial lebih baik mengguanakan limbah
yang melimpah di daerah nya masing -masing. karena untuk membudidayakan jamur
merang dengan media kardus yang pernah saya alami yang saya apatkan hanyalah
kerugian.
Setelah saya cari cari
apa penyebab kerugian yang saya alami, ternyata banyak faktor yang membuat
budidaya jamur merang dengan media kardus tidak menguntungkan.
Salah satunya adalah
mahalnya media limbah kardus.
Tapi untuk yang mau
mencoba, dan ingin budidaya jamur merang untuk komsumsi sendiri. ya boleh
dicoba.
Ini saya tampilkan teknik
budidaya jamur merang yang saya kutip dari blog Osaghozali:
Apa itu jamur kardus ?
Yang dimaksud dengan
jamur kardus dalam hal ini adalah media yang di gunakan adalah media olahan
dari kardus.
Jamur merang sebenarnya
dapat di Tanam di media lain seperti : Jerami,kompos,eceng gondok,alang
–alang,daun pisang kering,ampas tebu,ampas aren dll.
Namun sampai saat ini
ternyata media tersebut tidak semuanya bisa diperoleh dengan mudah terutama di
daerah perkotaan.
Oleh karena itulah
diperlukan untuk mencari media yang lebih mudah di dapat baik di daerah maupun
di perkotaan.
Alternatif tersebut yang
paling mudah adalah kardus bekas.
Kardus bekas adalah
merupakan salah satu pilihan media yang paling tepat karena mudah di dapat dan
memiliki hasil kualitas jamur yang baik bila di olah dengan benar.
Mengapa kita menggunakan
kardus?
Pada dasarnya kardus
adalah merupakan serbuk kayu dan kayu adalah media yang cocok untuk pertumbuhan
jamur.
Kardus yang di gunakan
bisa berasal dari kardus bekas apa saja,bisa bekas pembungkus mie
instan,elektronik atau pun bekas tempat makanan ringan.Yang terpenting adalah kardus
bebas dari cairan yang berbahaya seperti minyak atau pun pestisida dan cairan
yang berbahaya lainnya.
Saat ini baru di uji coba
pada jenis jamur merang tidak tertutup kemungkinan jenis jamur lain pun bisa
tumbuh dengan baik pada media ini asalkan cocok dengan lingkungan,seperti suhu
dan kelembaban yang cocok untuk jamur yang bersangkutan.
Ada beberapa keunggulan
media kardus diantaranya adalah:
01. Cara pengolahan sangat sederhana tidak
perlu pengomposan.Kardus hanya disobek-sobek lalu direndam.
02. Tanpa pasteurisasi pertumbuhan jamur cukup
baik asalkan lingkungan di sekitar lokasi budi daya bersih.
03. Tidak menimbulkan bau layaknya kompos.
04. Jamur lebih kenyal,putih,wangi dan besar.
05. Biaya relatif murah dan tidak merepotkan.
Sekilas mengenal jamur
merang.
Jamur merang termasuk
tanaman tidak berklorofil( Zat hijau daun ).Hidup jamur ini bersifat saprofit
atau hidup dari sisa tumbuhan yang sudah mati.Jamur merang termasuk tanaman
yang berumur pendek artinya dapat panen cepat.Jamur merang tersusun dari benang
halus yang biasa disebut hifa.Hifa ini akan bergabung menjadi satu dan
membentuk Gumpalan kecil yang di kenal dengan misellium.Misellium akan tumbuh
besar dan membentuk tubuh buah.
Pembentukan tubuh buah
jamur merang di mulai dari stadium hifa,misellium,kepala jamur ( pin heat )
kemudian stadium kancing ( Button ) dan stadium telur ( egg stadium ) terus
memanjang dan akhirnya mekar seperti payung.
Jamur merang dapat tumbuh
dengan baik pada lingkungan dengan suhu 28 – 35*C dengan kelembaban udara 60 –
80% dan derajat keasaman ( pH ) media tanam 4,5 – 7.
Jamur yang dipanen adalah
pada stadium telur ( egg stadium ) sedangkan yang sudah berbentuk payung
biasanya sudah tidak laku dipasaran.Namun bisa untuk dimakan.
Nilai gizi yang
terkandung dalam jamur merang cukup tinggi.Untuk setiap 100 gram jamur segar terkandung
:
01. Air …………………93,3%
02. Karbohidrat………… 2,68%
03. Lemak………………..0,3%
04. Protein………………..1,8%
05. Abu……………………1,2%
06. Kalsium………………30mg
07. Fosfor…………………37mg
08. Zat besi………………..0,9mg
09. Vitamin B ( thiamin )…0,03mg
10. Vitamin B12(riboflavin)..0,01mg
11. Niasin…………………..1,7mg
12. Vitamin C………………1,7mg
13. Kalori……………………24mg
14. Asam amino…………….37,4mg
( sumber quimino
1981,dikutip dari Meaty sinaga 1998 dan Rismunandar 1982).
I.Persiapan Tempat atau
kumbung Jamur
Tempat untuk menanam atau
kumbung adalah merupakan hal yang harus diperhatikan karena akan mempegaruhi
pertumbuhan jamur. Di sinilah tempat untuk mengatur kesterilan,suhu dan juga
kelembaban. Buat lah rak sesuai selera anda namun yang penting mudah untuk melakukan
pemanenan dalam hal ini memetik jamurnya.Tinggi jarak antara rak satu dengan
rak yang lainnya dianjurkan 60 – 70 cm hal ini untuk membantu sirkulasi udara
agar jamur lebih leluasa dalam mengambil oksigen.
II.Persiapan Media
Bahan – bahan yang perlu
disiapkan untuk menanam dengan luas 2 m2 sbb :
01.
Kardus bekas 20 kg
02.
Bibit Jamur merang 5 btl ( 4 btl tanam, 1 btl kocor )
03.
Bekatul/dedak 5 – 8 kg
04.
Menir /beras halus -/+ ¼ kg dari jumlah dedak
05.
Tepung beras ketan ¼ kg
06.
Kapur tembok/gamping -/+ 5 kg
07.
Sekam Bakar secukupnya
08.
Buncis 5 kg
09.
Kangkung 10 – 15 ikat
10.
Pupuk NPK ¼ kg
11.
Pupuk Petroganik 1 kg
12.
Vitamin B12 5 butir
13.
Gula pasir 2 sendok makan
Sedangkan
alat bantu lainnya adalah :
01. Kertas Koran secukupnya
02. Jet spray 1 liter 1 buah
03. Alkohol 70% 100 ml
04. Pisau 1 buah
05. Termometer ruangan 1 buah
06. Baskom 2 buah
07. Plastik cor sesuai kebutuhan
Adapun fungsi
dari media – media di atas adalah sbb :
01.
Kardus
bekas : digunakan sebagai dasar media tumbuh untuk jamur dan sekaligus sebagai
media penampung nutrisi jamur.
02.
Bekatul
dan menir : berfungsi sebagai Makanan/nutrisi yang dibutuhkan oleh jamur sebab
mengadung bahan organic berupa Nitrogen dan P203.Catatan menir diberikan
apabila dedak tidak terdapat menir,maka perlu diberi tambahan.
03.
Tepung
Beras ketan : membantu mempercepat proses pertumbuhan jamur terutama pada
stadium hifa.
04.
Kapur
tembok : untuk menetralisir unsur kimia dalam kardus dan juga menetralkan
derajat keasaman ( pH ).
05.
Buncis
dan kangkung : berfungsi untuk meningkatkan suhu dalam media sehingga
pertumbuhan hifa akan lebih baik.
06.
Pupuk
NPK : berfungsi sebagai unsur hara macro primer untuk merangsang pertumbuhan
pada fase awal atau pertumbuhan vegetatif misalnya pertumbuhan akar.
07.
Vitamin
B12 dan gula pasir : sebagai suplemen tambahan agar jamur tumbuh besar dan
kenyal serta sehat.
08.
Pupuk
Petroganik : berfungsi untuk menjaga kelembaban media kardus .
09.
Sekam
Bakar : berfungsi sebagai pelapis akhir media dan penstabil suhu pada media
tempat tumbuh jamur.
III.Proses
penanaman
Langkah pertama : sobek kardus hingga berukuran 5 –
10 cm.rendam kardus dengan Larutan kapur 5 kg dan pupuk NPK ¼ kg selama 5
hari.hal ini untuk menetral unsur kimia dan membantu penyerapan pupuk NPK oleh
kardus.
Langkah selanjutnya apabila kardus sudah siap maka
Rajang halus buncis dan kankung, kemudian campur dedak dengan menir aduk hingga
rata,hancurkan bibit jamur 4 btl jangan lupa cuci tangan dan semprot alcohol
baik tangan maupun baskom.Campur bibit 4 btl dengan tepung ketan ¼ kg aduk
hingga rata,lakukan jangan kena sinar matahari langsung.Perlu diingat lakukan
ini dalam keadaan steril.
Selanjutnya haluskan 5 butir Vitamin B12 campur
dengan gula 2 sendok makan dan air 1 liter,masukan dalam botol jet spray 1
liter. Rendam sekam bakar secukupnya dengan air.Setelah semuanya siap maka
proses penanaman bisa dimulai.
· Tiriskan rendaman kardus dan susun di rak /tanah
dengan ketebalan 5 cm.
· Taburkan pupuk petroganik secukupnya.
· Tabur merata bibit yang sudah dicampur dengan
tepung ketan.
· Taburkan Buncis
· Tabur dedak yang sudah dicampur menir ( tabur
kering ).
· Susun kardus yang sudah di tiriskan dengan
ketebalan 10 – 15 cm.
· Pupuk petroganik secukupnya.
· Kangkung + buncis + Dedak .
· Tabur bibit merata dan semprot dengan vitamin B12
yang sudah dicampur gula.
· Terakhir tiriskan sekam bakar hingga hampir tidak
meneteskan air kemudian tutup media tersebut dengan ketebalan +/- 1 cm.
· Tutup dengan Koran supaya terhindar dari tetesan
air yang berlebihan selama masa inkubasi dan juga untuk membantu pertumbuhan
hifa.
· Terakhir tutup rak dengan plastic cor hingga
rapat.
· Proses penanaman selesai.
MASA INKUBASI
Setelah penanaman selesai maka selanjutnya adalah
masa inkubasi.Waktu yang di butuhkan untuk masa inkubasi ini lebih kurang 5
hari.Oleh sebab itu kumbung tidak boleh dibuka.Jaga suhu rungan berkisar 28 –
35*C serta kelembaban 60 – 80 %.
PEMELIHARAAN
Setelah memasuki hari ke 5 koran di buka dan di
ambil biarkan +/- 10 menit agar hawa panas keluar.lakukan ini di pagi
hari.kemudian semprotkan campuran tepung beras 2 sedok makan dengan air 1 liter
dengan mengunakan jet spray.Semprot kabut supaya hifa yang terbentuk tidak
hancur/rusak.Setelah selesai tutup kembali kumbung/ plastic cor tersebut jaga
suhu 28 – 35*C.Biarkan hingga hari ke 10.
Setelah memasuki hari ke 10 jamur sudah bisa di
panen.
Lakukan pemanenan dengan streril,semprot tangan dan
pisau dengan alcohol 70%.Memasuki hari ke 14 Jamur akan mengalami masa resesi /
istirahat.Sehingga perlu di lakukan system kocor.
SYSTEM KOCOR
Buka bibit Stater yang tersisa 1 btl campur dengan
tepung ketan 100 gr dan air 1 liter.Lakukan ini dengan steril tangan dan wadah
harus disemprot alcohol 70%.Lobangi media dengan kedalaman 5 cm dengan jarak
antar lobang 20 cm.Masukan cairan bibit jamur ke dalam lobang dan tutup
kembali.Biarkan hingga 3 – 4 hari.Selanjutanya panen bisa dilakukan kembali
hingga 30 hari dari awal penanaman.
PERAWATAN
Supaya jamur tetap bisa dipanen dan besar maka perlu
perawatan yang rutin setelah system kocor berlangsung.
Yaitu dengan menyutikan Vitamin B12 yang telah di
campur dengan gula 2 sendok makan dan air 1 liter ke media tempat tumbuh
jamur.Jangan lupa jaga kelembaban dan suhu.Lakukan ini dalam kurun waktu 1
minggu 2 kali penyuntikan.
PEMANENAN
· Pemanenan bisa dilakukan pada pagi hari atau sore
hari.
· Pemanenan harus di lakukan dengan hati – hati agar
tidak merusak media.
· Pemanenan dilakukan dengan menggunakan pisau yang
tajam.sebaiknya dengan pisau stenlis agar tidak mudah karatan.
· Sebelum dipanen pisau dan tangan harus steril
dengan di semprot alcohol 70%.
· Lakukan pemotongan dengan membentuk huruf V dengan
ujung pisau yang kecil.
· Jamur yang sudah di panen jangan di cuci dengan
air karena akan mempercepat proses pembusukan.
HAMA DAN PENYAKIT SERTA
PENCEGAHANNYA
A.Hama
1.Nematoda ( cacing mikro )
Golongan
nematod yang sering menyerang jamur adalah dari keluarga Ditylenchus.Cacing ini
berukuran mikrokopis panjang tubuhnya sekitar 0,9 cm.Cacing ini menyerang tubuh
buah jamur dan miselium.Cacing ini bisa dihindari dengan pasteurisasi atau
dengan merendam media dengan kapur sebelum digunakan.
2.Tungau jamur
Tungau yang
sering menyerang jamur merang adalah dari jenis Tyroglyphus dimidatus.Tungau
ini berwarna putih dan dapat dilihat tanpa mikroskop.Tungau ini menyerang
miselium dan mengakibatkan meselium menjadi kering.Namun tidak menutup
kemungkinan menyerang bibit yang baru ditebar dan tanaman dewasa.Cara
mengatasinya cukup mengantungkan gelas plastik bekas air mineral yang di isi
dengan cairan alcohol yang dicampur dengan bawang putih di setiap sudut rak.
B.Penyakit pada jamur
01. Verticillium sp
Sejenis cendawan ,dimana
jamur yang terserang akan berbintik –bintik coklat kemerahan.Jika terserang
daya tahan jamur akan berkurang,dan perlahan mati membusuk.
0.2 Bacterium carotovorum
Serangan bakteri ini
mengakibatkan bintik – bintik kuning pada paying dan tudung jamur,jika di
diamkan bintik kuning akan menjadi coklat lalu menghitam.
Dari kedua jenis penyakit
di atas dapat dicegah dengan menyemprot cairan alcohol yang dicampur dengan
bawang putih.Adapun komposisinya bawang putih 5 siung ,air 0,5 liter dan
alcohol 0,25 liter.
Penggunaan cairan
pertisida tidak dianjurkan karena jamur bersifat menyerap toksin ( racun ).
Silahkan bagi yang mau
mencoba budidaya jamur merang media kardus silahkan dicoba. semoga sukses.
Untuk budidaya skala
bisnis saya menggunakan limbah kapas dan limbah kelaras pisang sebagai media
tanam.