Sumenep (beritajatim.com) -
Pasaran kambing di Sumenep menjelang bulan Ramadhan justru terlihat lesu. Harga
kambing per ekor pun anjlok.
"Padahal
biasanya kalau menjelang Ramadan, kambing laris di pasaran. Sekarang ini setiap
pasaran, paling hanya satu atau dua ekor yang terjual," keluh Fauzan (37),
salah satu pedagang kambing, Senin (09/06/14).
Menurutnya,
tidak hanya penjualan yang lesu. Namun soal harga juga turun drastis. Biasanya
harga satu ekor kambing sekitar Rp 1.500.000. Namun saat ini anjlok menjadi Rp
1.000.000 – 1.200.000 per ekor. "Turunnya antara Rp 300.000 - 500.000.
Cukup banyak. Jadi sekarang ini lakunya sulit, dan kalaupun laku, harganya
murah," katanya lesu.
Ia menduga
sepinya pasaran kambing karena jumlah pedagang dan pembeli tidak seimbang. Saat
ini lebih banyak pedagang ketimbang pembeli. Para pemilik kambing sekarang ini
ramai-ramai menjual kambingnya, untuk bekal memasuki bulan Ramadan. Selain itu,
juga untuk modal memasuki masa tanam tembakau. "Akhirnya jumlah
pedagangnya lebih banyak dibanding pembelinya. Akibatnya harga kambing jadi
murah," ujarnya.
Fauzan
mengaku lesunya pasaran kambing ini membuat pedagang merugi. Biaya yang
dikeluarkan untuk membawa kambing ke pasar, tidak sebanding dengan penghasilan
yang didapat. "Setiap kali pasaran, tiap pedagang rata-rata membawa 10-15
kambing. Ternyata yang laku cuma 1-2 ekor. Padahal kami kan juga mengeluarkan
biaya transport untuk mengangkut kambing-kambing ini ke pasar," ungkapnya.
(tem)
